Tuesday, November 10, 2015

Dampak Stres Pada Pekerjaan





Stres merupakan gejala umum yang dialami oleh para profesional di kota-kota besar belakangan ini. Berdasarkan penelitian di Amerika, paling tidak 1 dari 5 orang di Amerika mengalami stres sepanjang perjalanan hidup mereka. Sedangkan di Indonesia, semenjak krisis moneter yang berdampak pada segala sendi kehidupan, angka penderita stres terus bertambah hingga kini.

Memang, stres berkolerasi dengan kejadian dilematis yang tengah dialami. Masalah PHK, terancam kehilangan pekerjaan, dan sulitnya mencari pekerjaan baru merupakan pencetus timbulnya stres berat di kalangan profesional. Menghadapi kondisi tersebut, wajar sih kalau orang stres. Lagian mana ada sih yang seneng mendengar berita buruk.

Dalam keadaan stres, seseorang umumnya mengalami gangguan mood dan emosional. Sehingga hal ini mempengaruhi proses berpikir dan berperilaku. Kehilangan gairah, lemah, lesu, murung, dan sensitif adalah perilaku yang ditimbulkan oleh stres yang berkepanjangan. Parahnya, stres yang anda alami akan berdampak pada kinerja dan produktivitas anda. Berikut ini adalah gejala-gejala yang ditimbulkan stres sehubungan dengan pekerjaan anda:

Menurunnya efisiensi kerja. Orang yang stres berat cenderung sulit konsentrasi dan memfokuskan diri pada suatu hal, terlebih soal pekerjaan. Terutama hal-hal yang bersifat prioritas. Kebanyakan yang dilakukan justru kurang efisien dan kurang berguna, seperti chatting, merokok terus menerus, melamun, dan menelepon yang tidak perlu. Sehingga kondisi ini menyebabkan metode kerja kurang struktur. Akibatnya ritme kerja menjadi lambat dan kacau balau.

Menurunnya produktivitas kerja. Orang yang menderita stres berat biasanya akan kehilangan sebagian atau hampir seluruh motivasi kerjanya. Mereka akan kehilangan minat dan gairah untuk melakukan aktivitas seperti semula. Kewajiban untuk tetap beraktivitas justru semakin membuatnya kehilangan energi. Karena energi yang ada pada dirinya sudah terkuras untuk mempertahankan diri agar tetap berfungsi seperti biasanya. Mereka merasa cepat lelah, suntuk sekalipun belum melakukan aktivitas yang berarti.

Kehilangan gairah kerja. Orang yang tengah stres cenderung memandang segala sesuatu secara negatif, termasuk memandang dirinya sendiri. Mereka merasa orang lain lebih beruntung, lebih pandai, lebih disayang atasan, dan lebih segalanya. Kondisi ini berdampak pada menurunnya kinerja. Mereka merasa apatis dan merasa akan melakukan kesalahan dalam bekerja. Pendek kata, rasa percaya dirinya menurun drastis sehingga gairah kerja akan terus menurun.

Jika anda terus terpuruk oleh rasa stres anda akan terperangkap dalam tekanan yang lebih berat yaitu depresi. Satu-satunya jalan yaitu anda harus bangkit dari stres. Hadapi masalah seburuk apapun dengan pikiran positif. Cobalah untuk membicarakan permasalahan pekerjaan dengan rekan-rekan di kantor.

Diskusikan bersama-sama solusi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Dengan demikian daya pikir anda yang semula mandeg menjadi terstimulir kembali. Paling tidak, anda tidak akan terpaku pada masalah saja, tetapi juga mulai memusatkan perhatian pada pemecahan masalah. Saat anda dan teman-teman mulai berpikir positif gairah dan semangat kerja anda perlahan-lahan akan kembali meningkat.

No comments:

Post a Comment